Kompasiana |
Joko, begitulah bapak asuh Yayasan
Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim dipanggil. Siapa sangka Bapak Joko ini
dulunya adalah seorang sopir dari sebuah production
house di Jakarta. Dari hasil jerih payahnya mengumpulkan uang dan menjual
mobil, beliau bersama istri mendirikan yayasan sosial yang berlokasi di di Jl.
Warung Silah, Gg. H. Saaman No. 83, RT 03 / RW 04,Cipedak – Jagakarsa,
Jakarta Selatan. Hatinya tergerak
menolong sesama meski mereka sendiri hidup dalam keterbatasan. Memang diakui
oleh Pak Joko, dalam mengurus panti
asuhan ada harga yang harus dibayar seperti misalnya dana untuk konsumsi anak
sehari-hari, biaya sekolah dan yang lainnya. Secara logika, Pak Joko berkata, “Menangani ini semua sangat tidak mungkin,
namun dia berkeyakinan semua yang dilakukannya tidak terlepas dari campur
tangan Yang Maha Kuasa. “Anak ini adalah anugerah dari Tuhan, ” kata Pak Joko
seperti terkutip dalam artikel berikut.
Tanggal 26 April 2015, perwakilan SCS yaitu Rafsan dan Faisol
mengunjungi yayasan yang didirikan Pak Joko tersebut. Mereka membawa santunan
dana sebesar Rp 1.500.000,- untuk pengembangan yayasan dalam merawat dan
mendidik anak-anak asuh yang kebanyakan sudah yatim/piatu tersebut. Saat ini di
bawah Yayasan Benih Kebajikan Nusantara Al Hasyim, terdapat 27 anak asuh yang
dirawat oleh Bapak Joko dan istri. Sejak tahun 2010 dibentuk, anak-anak itu
datang dan pergi silih berganti. Bagi beliau yang utama adalah pendidikan,
karena beliau ingin anak-anaknya mandiri, ketika keluar dari yayasan mereka
menjadi orang sukses yang tidak rendah diri karena status yatim-piatunya.
MasyaALLAH, sungguh inspiratif sekali pengalaman Bapak Joko dalam mendirikan
dan membesarkan yayasannya. Siapapun bisa, tanpa memandang status, semua
manusia berhak dan wajib saling menolong. Semoga Sigma 19 Care Share tetap
eksis untuk membantu sesama yang membutuhkan di sekeliling kita, InsyaALLAH.