Sebagaimana lingkungan sekitar terminal yang cenderung tidak sehat. Sebagian dari mereka berfikir bahwa pendidikan bukan hal yang utama, sehingga beberapa anak tidak disekolahkan. Ada pula anak-anak yang memutuskan untuk tidak lanjut sekolah dan memilih bekerja apa adanya.
Rumah singgah ini memfasilitasi kegiatan yang sifatnya memberdayakan dan mengembangkan kemampuan anak-anak. Tujuannya agar mereka bisa tetap eksis dan survive dalam menjalani kehidupan di masa mendatang, walau mereka tidak sekolah. Beberapa aktivitas yang sudah dilakukan di sana adalah kelas memasak, kelas mendongneg, kelas kerajinan tangan, dan kelas wirausaha. Dengan berbagai keahlian yang diajarkan, harapannya mereka bisa mandiri bekerja secara positif.
SCS pada kesempatan ini berpartisipasi dalam menyumbang sejumlah buku untuk anak-anak disana. Melalui perwakilan Farizi, bantuan buku senilai Rp500.000,- yang diwujudkan dalam berbagai jenis buku: ensiklopedia, pengetahuan alam, biografi, dongeng, dan alat kerajinan tangan diberikan kepada Retno Dewi Yulianti yang rajin mengajar di tempat tersebut. Mbak Yanti -panggilan akrabnya- ini adalah alumni Pengajar Muda Lampung dan sekarang masih terlibat dalam kegiatan sosial pendidikan di lingkungannya sendiri. Inspiratif sekali ya..
Terima kasih kepada semua donatur SCS atas peran aktifnya dalam upaya mencerdaskan anak bangsa, salah satunya dengan cara sederhana ini. Mari tingkatkan gemar membaca di lingkungan sekitar kita.